Powered By Blogger

Senin, 04 Oktober 2010

http://www.toyota.co.id/i/toyota/hitam_reference_tt.jpg

Transmisi Super ECT Camry
Menghasilkan Perpindahan Gigi yang Lebih Lembut dan Lebih Responsif



Berdasarkan sistem transmisi yang digunakan, setiap kendaraan dapat dibedakan menjadi dua, yakni manual dan automatic. Sistem kopling pada transmisi manual, digantikan torque converter yang membuat pengemudi tidak lagi memerlukan pedal kopling untuk memindah atau mengganti gigi transmisinya. Perpindahan gigi transmisi akan terjadi secara otomatis sesuai dengan kecepatan kendaraan.

PT. Toyota-Astra Motor (TAM) meluncurkan generasi terbaru Toyota Camry yang menggunakan transmisi Super ECT (Electronically Controlled Transmission) yang merupakan pengembangan dari transmisi ECT. Dengan penggunaan Super ECT ini,
Camry menjadi lebih responsif, perpindahan giginya menjadi lembut, dan perpindahan giginya menjadi tidak terlalu sering.

Pengoperasian transmisi otomatisnya juga sangat mudah. Terdapat 6 pilihan gigi, yakni ?N?, ?D?, ?2? dan ?L?. Pada saat diparkir, disarankan agar transmisi dipindahkan pada posisi P (parking). Selanjutnya, bila kendaraan akan dijalankan, Anda harus menekan pedal rem dulu agar tuas transmisi dapat digerakkan, atau Anda menekan tombol shift lock yang terletak di sebelah kiri tuas transmisi.

Transmisi otomatis sistem ECT, maupun Full Hydraulic System (FHS), bila tidak menggunakan Lock Up Clutch (LUC) tidak ekonomis atau boros bahan bakar.

Pada FHS, LUC baru bekerja setelah gigi berpindah ke gigi tertinggi (4/5). Sedangkan pada ECT, telah bekerja sejak gigi 2. Tanpa LUC, perpindahan daya mesin ke transmisi seperti 2 kipas angin. Satu kipas dicolokkan ke stop kontak, maka embusan anginnya akan memutar kipas angin lain di depannya. Sebaliknya, dengan LUC, kipas angin dari stop kontak digandeng langsung dengan yang di depannya, sehingga tak kehilangan perpindahan daya. Pada ECT dengan LUC, membuat mobil transmisi otomatik lebih ekonomis, lebih hemat dari model lama.

1 komentar: